Kue Jawada adalah makanan khas tradisional Pulau Flores dan Pulau Alor, NTT. Ciri khas kue jawada adalah manis legit, dan resep pembuatannya cukup unik. Lalu, seperti apakah ciri khas dan resep Kue Jawada?
Berikut kami telah merangkum informasi untuk mengenal Kue Jawada, mulai dari apa itu kue jawada, ciri khas kue jawada, dan resep dan pembuatan kue jawada yang sederhana.
Pulau Flores dan Alor
Dari berbagai informasi, kue jawada berasal dari Pulau flores dan Pulau Alor. Pembuat kue jawada ini adalah orang-orang Suku Lamaholot. Biasanya, kue jawada dihidangkan ketika ada upacara adat atau keagamaan.
Pulau Flores sendiri adalah sebuah pulau yang terletak di Nusa Tenggara Timur. Pulau Flores terletak di tengah Nusa Tenggara, dekat dengan Taman Nasional Komodo.
Sedangkan Pulau Alot adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Pulau Nusa Tenggara Timur. Di dalamnya, terdapat pulau Seribu Moko. Moko adalah perunggu kecil yang bagi warga Alor berasal dari Dong Son Vietnam.
Pulau Alor juga menyimpan al-Qur’an paling tua se-Indonesia bahkan se-Asia Tenggara. Al-Qur’an tersebut terbuat dari kulit kayu dan tinta alami. Dengan perkiraan, telah berusia lebih dari sekitar 800 tahun lalu.
 |
| Suku Lamaholot |
Membicarakan pulau-pulau yang terletak di Nusa Tenggara tidak ada habis. Karena hampir semua orang mengetahui, bahwa pulau-pulau tersebut menyimpan surga dunia dan berbagai keindahan alam yang masih sangat alami, belum terjamah manusia.
Karena itu, kami merangkum secuil kecil mengenai salah satu makanan khas pulau Nusa Tenggara, yaitu ciri kue jawada khas NTT lengkap dengan resep dan cara penggorengannya.
Ciri Khas Kue Jawada
Ciri khas kue jawada menyerupai mie bihun yang disusun rapi berbentuk segitiga. Adapun warnanya adalah coklat. Adapun yang berpendapat seperti rambut berwarna coklat keriting.
Oleh karena itu, beberapa orang menyebut kue ini dengan kue rambut. Karena bentuknya yang kritik membuatnya seperti rambut.
Rasanya kue kawada adalah manis legit. Rasanya yang enak dan bentuknya unik menjadikan kue jawada camilan yang paling enak oleh masyarakat Lamaholot. Ketika digigit, teksturnya gurih dengan kriuk yang khas.
Aroma dari kue jawada adalah campuran antara wangi gula merah dan tepung yang digoreng. Kamu bisa menyimpan kue rambut ini selama berhari-hari di dalam toples, sehingga cukup menggorengnya sekali untuk beberapa hari.
Ketika wisatawan sedang berkunjung pulau Nusa Tenggara Tenggara, khususnya Pulau Alor dan Pulau Flores, pasti akan banyak menemui kue jawada di berbagai toko, karena memang kue rambut ini terkenal di sana.
Resep Kue Jawada
Sampai saat ini, kue jawada dibuat dengan cara tradisional. Yaitu, warga menggunakan batok kelapa atau kaleng kecil dan melubangi kecil di bagian bawahnya.
Masyarakat menggunakan kedua alat ini untuk menuangkan adonan di atas penggorengan, dan menggoyankannya berbentuk segitiga. Bahan tersebut digoreng agar menghasilkan gurih kriuk pada adonan.
Adapun resep untuk membuat kue jawada memang agak sulit ditemukan. Kamu dapat menemukan seluruh resep kue jawada di pasar tradisional, kecuali air nira. Karena penjual air nira cenderung berjualan sambil berjalan kaki.
Adapun keseluruhan bahan-bahan tersebut adalah:
- Tepung (250 gram)
- Nira (250 gram)
- Gula palem/merah (250 gram)
- Garam (1 sdt)
- Siapkan wadah, campur tepung beras dan nira, kemudian masukkan juga gula palem/gula merah dan garam.
- Tuangkan air, aduk sedikit demi sedikit. Usahakan adonan tidak terlalu kental maupun terlalu encer.
- Lalu, pindahkan adonan ke dalam cetakan yang terbuat dari kaleng maupun batok kelapa.
- Tuangkan adonan ke dalam penggorengan, bentuk segitiga atau bundar menjadi satu.
- Penuangan setiap adonan dapat menjadi empat lipatan.
- Goreng hingga kecoklatan, jangan lupa bolak-balik. Lalu angkat dan tiriskan.
Siapkan toples, kue jawada pun telah siap menjadi camilan keluarga.
Posting Komentar