Pulau flores akhir ini terkenal dengan destinasi wisatanya. Alam, pemandangan, budaya dan makanannya masih kental dengan warisan para leluhur. Salah satunya adalah roti kompiang yang berasal dari flores.
Flores sendiri adalah sebuah pulau di bawah naungan pulau Nusa Tenggara Timur. Roti kompiang adalah makanan tersembunyi di pulau flores hingga akhirnya terkenal di luar pulau flores.
Berikut kami suguhkan informasi mengenai roti kompiang khas flores beserta awal mula & resepnya, agar kamu yang tertarik merasakan roti kompiang dapat membuatnya sendiri di rumah.
pic: labuanbajotour |
Awal Mula Roti Kompiang
Sejarah pertama yang tercatat terjadi pada tahun 1563, ketika perompak Jepang dan tentara Dinasti Ming terlibat dalam pertempuran. Komandan tentara, Qi Jiguang, tahu bahwa bajak laut Jepang selalu bisa mengikuti tentara mereka.
Ternyata asap yang naik ke langit selama persiapan makanan adalah penyebabnya. Karena mereka dipersenjatai dengan onigiri, atau nasi kapal, di sisi lain perompak Jepang tidak memiliki masalah ini.
Membuat roti gandum adalah konsep lain yang dimiliki Qi Jiguang. Menariknya, setiap kue memiliki lubang di tengah sehingga mereka dapat diikat bersama-sama untuk membuat mereka lebih mudah untuk membawa selama konflik.
Setelah pertarungan yang akhirnya dimenangkan oleh prajurit Qi Jiguang, Guang bing atau roti Kompia yang dinamai untuk menghormati mereka.
Roti Kompiang adalah
Roti tradisional yang dikenal sebagai Kompyang atau Kompiang berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia mendapat rona coklat kekuningan melalui pembakaran di oven atau di atas bara.
Salah satu ciri khas roti kompiang flores adalah adanya biji wijen di sisi atas, yang dikenal sebagai "longa" di Manggarai. Penduduk setempat menyebutnya sebagai kompiang longa karena ini.
Awalnya, roti kompiang terdengar Cina berdasarkan namanya. Hal ini sah. Karena seorang ibu keturunan Tionghoa berinisiatif memproduksi kompiang.
Sang ibu, yang telah lama tinggal di NTT, pindah ke Ruteng, Manggarai, pada tahun 1983 dan disebut sebagai ibu "aci" dari Toko Tarsan. (floresku)
Meskipun diadaptasi dari roti Cina, bu Aci mengubah penampilannya. Jika kompyang memiliki lubang di tengah di negara asalnya, ia membuat tanpa lubang di Ruteng oleh pabrikan.
Menurut sejarahnya, hidangan yang juga merupakan camilan umum ini pertama kali muncul di Kota Ruteng sekitar tahun 1983. Meskipun diadaptasi dari budaya Cina, roti memiliki bentuk yang berbeda.
Kompiang yang berasal dari Cina, ia memiliki lubang di tengah seperti kue donat, tetapi bentuk yang saat ini terkenal tidak memiliki lubang di tengah.
Hal ini karena pembuatan roti kompiang khas flores berbeda dengan saat ini. Camilan ini dulu membutuhkan waktu hingga 12 jam untuk disiapkan karena prosesnya masih dilakukan dengan cara kuno.
Seiring berjalannya waktu, Roti ini kemudian dikenal sebagai makanan khas Manggarai, Flores dan sangat diminati oleh wisatawan lokal dan asing yang menghabiskan liburan mereka di Pulau Flores atau Labuan Bajo.
Oleh-Oleh dan Camilan Keluarga
Wijen dan tepung terigu digunakan untuk membuat komponen utama roti ini. Kompiang adalah pilihan yang sangat baik untuk camilan saat bersantai.
Dengan keluarga dan teman-teman di pagi atau sore hari, roti ini juga bisa menjadi pasangan yang lezat dengan secangkir kopi mengepul.
Camilan ini banyak tersedia di pasar lokal atau di daerah di mana pernak-pernik khusus Flores dijual. Kadang-kadang juga tersedia di kafe kopi dan Toko di sepanjang jalan raya.
Roti seukuran bola tenis dapat disimpan pada suhu kamar selama tiga hari, tetapi dapat disimpan hingga seminggu di lemari es.
Anda bahkan dapat mengklaim bahwa harga roti ini tidak mahal, sehingga harganya terjangkau. Roti ini berharga seribu dolar per biji di pasar konvensional.
Jika anda tertarik dan sedang berada di Flores, berikut link toko yang dapat anda beli di tokopedia:
https://tokopedia.link/EOPpcyNmZub
Resep Roti Kompiang
Elemen utama pembuat kuliner klasik ini sebenarnya sama dengan yang ditemukan di sebagian besar roti pada umumnya: tepung terigu, gula, susu, ragi, dan zat lainnya.
Namun, yang membedakannya dari roti biasa adalah penambahan taburan wijen di bagian atas roti kompiang khas Flores ini yang seperti onde.
Selain itu, jika roti biasa dipanggang dengan menggunakan oven, roti kompiang dibakar di atas tungku, hingga menghasilkan tekstur keras dan kering.
Karena roti itu sendiri memiliki tekstur yang lebih kencang daripada roti biasa, roti dapat dicelupkan ke dalam kopi atau teh sebelum dimakan.
Roti ini mungkin dibuat mirip dengan roti lain dengan menggabungkan semua bahan dalam satu mangkuk. Ragi juga digunakan sebagai pengembang saat menyiapkan roti.
Berikut langkah-langkah resep membuat roti kompiang secara jelas:
- Siapkan baskom, isi dengan air, gula pasir, dan minyak goreng.
- Aduk hingga rata, kemudian tambahkan ragi. Lalu aduk kembali hingga rata
- Kemudian tambahkan terigu dan susu, lalu aduk dan uleni. Lalu tutup baskom dengan kain selama satu jam hingga adonan naik.
- Lalu ambil adonan, bentuk secara bulat-bulat sesuai selera. Lalu taburkan longa atau wijen di atasnya.
- Tusuk-tusuk dengan lidi atau lainnya agar permukaan bagus, dan tunggu hingga adonan naik kembali.
- Lalu bakar hingga terlihat menguning dan segera angkat.
Posting Komentar